Tragis, Nataru jelang Ahir Tahun 2024, Petani di Tanggamus Lampung Tewas Tercabik-Cabik Diserang Gajah Liar
Tanggamus, Kawanan Gajah liar yang dikenal dengan sebutan "Tim 18" kembali berulah di wilayah Kabupaten Tanggamus.
Serangan tragis ini terjadi saat libur natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru) tepatnya dini hari tadi, pada Senin, 30 Desember 2024, sekitar pukul 01.00 WIB, di talang badar Blok 3, Kecamatan Bandar Negeri Semuong (BNS), Tanggamus. Insiden ini mengakibatkan seorang petani wanita bernama Suarni tewas setelah gubuk mereka dirusak kawanan gajah tersebut.
Mirisnya, berdasarkan Vidio dan foto yang diterima, tubuh korban tercabik-cabik tak lagi berbentuk menjadi beberapa puluh bagian, terlihat juga bagian kaki, tangan, rambut terpisah akibat amukan binatang berbelalai panjang tersebut.
Menurut informasi yang dihimpun, serangan dimulai ketika kawanan gajah liar masuk kekawasan Talang Badar. Gajah-gajah tersebut merusak gubuk milik safar, yang terletak di area perkebunan. Dalam kejadian tersebut, istri dari Safar tidak sempat menyelamatkan diri sehingga menjadi korban keganasan hewan liar ini.
Safar, suami korban, dilaporkan berhasil selamat, meski mengalami trauma akibat peristiwa tersebut, kawasan talang Badar Blok 3 yang menjadi lokasi kejadian memang kerap menjadi jalur perlintasan gajah liar, yang sering kali menyebabkan kerusakan dan ancaman bagi penduduk setempat.
"Inalillahiwaina'ilaihirajiun, istri Lik Safar talang badar meninggal dunia dicak-acak gajah semalam, tubuhnya terpisah-pisah, mohon bantuannya petugas dan masyarakat untuk membantu jenazah," tulis Tole Blok 3 dalam chat WhatsApp yang diterima media Prioritastv.com.
Kapolres Tanggamus AKBP Rivanda membenarkan informasi tersebut, namun ia memohon waktu sebab anggotanya masih melakukan pengecekan lokasi.
"Mohon waktu yaa, infonya sementara ini memang ada, personil kami sedang melaksanakan pengecekan ke lokasi langsung, biar data valid, dan tidak salah infonya," kata AKBP Rivanda.
Talang Badar dan sekitarnya merupakan wilayah yang sering menjadi titik konflik antara manusia dan satwa liar, terutama gajah. Kawanan "Tim 18" diketahui telah beberapa kali menyerang kebun, rumah, dan bahkan menimbulkan korban jiwa.
Sebelumnya, pada 15 November 2024, kawanan gajah liar memasuki permukiman di Talang Sindang, Kecamatan Bandar Negeri Semuong, merusak 15 rumah semi permanen, beberapa rumah mengalami kerusakan parah, dengan dinding dan atap ambrol akibat serangan gajah. Selain itu gajah-gajah tersebut mengonsumsi persediaan beras milik warga. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Konflik antara manusia dan gajah di wilayah ini dipicu oleh perambahan hutan dan alih fungsi lahan yang mengganggu habitat alami gajah. Akibatnya, gajah-gajah tersebut mencari sumber makanan di area permukiman dan lahan pertanian, yang menyebabkan kerugian bagi warga.
Untuk mengurangi konflik, diperlukan upaya konservasi yang melibatkan pemulihan habitat gajah, edukasi masyarakat tentang mitigasi konflik, dan pengembangan sistem peringatan dini. Kolaborasi antara pemerintah, organisasi konservasi, dan masyarakat lokal sangat penting untuk mencapai solusi yang berkelanjutan.
Tragedi ini menjadi peringatan serius akan pentingnya penanganan konflik antara manusia dan satwa liar, Semoga tidak ada lagi korban jiwa akibat serangan gajah liar di masa mendatang.
Kabiro Tanggamus ( Suhadi ).
Post a Comment